{:en}Barong and Keris dance performances that are already very famous in the world. Barong dance is a symbol of goodness and rangda or giant is a symbol of evil. Kindness and evil always wage war at times and times, who is the winner? good or evil? Nobody wins and nobody loses. Sometimes truth wins sometimes also evil wins.
BARONG AND KERIS DANCES
Barong dance depicts the battle between “goodness” and “evil” Barong is a mythical creature describing “virtue” and Rangda is a powerful one describing “evil”.
‘Barong dank era’ was in a dense forest, then three masked people arrived, who described making noise, and ruined the tranquility of the forest. They meet with apes and finally fight, where apes can cut off the nose of one of them.
Two dancers appeared, they were followers of Rangda looking for followers of Dewi Kunti who were on their way to meet their commander.
Followers – followers of Dewi Kunti arrived. One of Rangda’s followers turned into a demon. (Sort of Rangda) and insert evil spirits to followers of Dewi Kunti, which causes them to become angry. The two met with the commander, and together they faced Dewi Kunti.
Dewi Kunti and her son Sahadewa appeared, and Dewi Kunti had promised rangda to hand over Sahadewa as a victim. Actually Dewi Kunti did not reach the heart of sacrificing her son Sahadewa to Rangda. But Satan like Rangda entered his mind, which caused Dewi Kunti to become angry, and intended to sacrifice his son and ordered his commander, to throw Sahadewa into the forest. And even this commander did not escape the evil spirits possessed by the devil into the forest and tie him in front of Sang Rangda Palace.
Lord Shiva descended and gave Sahadewa devotion and immortality, this was not known by Rangda, then rangda came, to tear apart and kill Sahadewa, but he could not kill him, because of the immunity granted by Lord Shiva. Rangda surrendered to Sahadewa, and begged to be rescued so that he could enter heaven, this request was fulfilled by Sahadewa and the Rangda got heaven.
Kalika is a follower of Rangda facing Sahadewa, this refusal raises a fight, and Kalika transforms into “Wild Boar” and in the battle between Sahadewa against “Wild Boar” Sahadewa gets a victory then Kalika (Wild Boar) changes into “Bird” but still be defeated. And finally Kalika (Bird) changes again to become Rangda. Because of the illness of Rangda, Sahadewa could not kill him and finally Sahadewa changed his form to barong. Because it is as powerful as the fight between barong and rangda no one wins and thus the fight and fight lasts forever “Goodness” against “Crime” and then the Barong followers emerge, each with his keris who wants to help Barong in a fight against Rangda. All of them also failed to paralyze the power of the Rangda.
Barong & Kris Dance video
{:}{:id}Pertunjukan tari Barong dan Keris yang sudah sangat terkenal di dunia. Tari Barong merupakan lambang kebaikan dan rangda atau raksasa adalah lambang kejahatan. Kebaikan dan kejahatan selalu berperang satiap saat dan waktu, yang manakah yang sebenarkan yang menang, kebaikan atau kejahatan? Tak ada yang menang dan tak ada yang kalah. Kadang kebenaran menang kadang juga kejahatan yang menang.
TARI BARONG DAN KERIS
Tarian barong menggambarkan pertarungan antara “Kebaikan” melawan “Kejahatan” barong adalah makhluk mithologi melukiskan “Kebajikan” dan Rangda adalah yang maha dahsyat menggambarkan “Kejahatan”.
‘Barong dank era’ sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng, yang menggambarkan sedang membuat keributan, dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.
Dua orang penari muncul, mereka adalah pengikut – pengikut dari rangda sedang mencari pengikut – pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.
Pengikut – pengikut Dewi Kunti tiba. Salah seorang pengikut Rangda berubah menjadi setan. (Semacam Rangda) dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti, yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui patih, dan bersama – sama menghadap Dewi Kunti.
Muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa, dan Dewi Kunti telah berjanji kepada rangda, untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi setan semacam rangda memasuki pikirannya, yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah, dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya, untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan. Dan patih inipun tak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka Istana Sang Rangda.
Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabdian kepada Sahadewa dan keabdian, ini tidak diketahui oleh Rangda, kemudian datanglah rangda, untuk mengoyak – koyak dan membunuh Sahadewa, tetapi tidak dapat dibunuhnya, karena kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa. Rangda menyerah kepada Sahadewa, dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk sorga, permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda mendapat sorga.
Kalika adalah seorang pengikut Rangda menghadap Sahadewa, penolakan ini menimbulkan perkelahian, dan Kalika merubah rupa menjadi “Babi Hutan” dan di dalam pertarungan antara Sahadewa melawan “Babi Hutan” Sahadewa mendapat kemenangan kemudian Kalika (Babi Hutan) ini merubah menjadi “Burung” tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya Kalika (Burung) berubah rupa lagi menjadi Rangda. Oleh karena sakitnya Rangda ini maka Sahadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sahadewa berubah rupa menjadi barong. Karena sama saktinya maka pertarungan antara barong melawan rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi “Kebaikan” melawan “Kejahatan” kemudian muncullah pengikut – pengikut Barong, masing – masing dengan kerisnya yang hendak menolong barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuannya pun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.
Video Barong & Kris Dance
{:}