{:en}Jatiluwih is one of the place of interest in the area of Penebel, Tabanan. Jatiluwih famous for its natural beauty with terraced rice fields which neatly. in this place also in the beautiful mountain scenery named Batukaru mountain, because the location of this Jatiluwih right at the foot of the Batukaru mountain.
Jatiluwih rice cultivation has an area of approximately 636 ha. And this Jatiluwih rice field located at an altitude of 700 meters above sea level. This area is a suitable place to visit for the one who missed the Mountain fresh air and the natural panorama as a place to soothe the mind, because of the beautiful place that is still natural with fresh air.
JATILUWIH RICE TERRACE VIEW
Jatiluwih is surrounded by cool atmosphere because it is located in the height of 700 meters above sea level. Besides its nature potency, Jatiluwih is also saving the cultural potency, especially history of the Petali Temple existence that is related to the power of Ida Dalem Waturenggong King in Keraton Gelgel (1460 – 1552). The distance from Denpasar to Jatiluwih is about 48 km and it is situated in upstate of Tabanan town (28 Km). The road to this place has been progressively improved so that motor vehicle can enter from east side through Pacung Village and go to Jatiluwih and also from the west side from Watukaru Temple pass to Jatiluwih. Jatiluwih is many visited by tourist from local and foreign countries who want to enjoy the cold atmosphere and beautiful panorama of rice terrace. Jatiluwih as a nature tourist destination in Bali which has been recognized since Dutch colonial build the Security Headquarter and until now the local residents conceives with the Dutch Tangs. Indonesian government has assigned the Jatiluwih to be a Tourist Destination Village because of this potency.
Jatiluwih also keep the unique religious ceremony attraction which is famous know as Patirtaan in Petali Temple on Wednesday Kliwon Ugu (Based on Balinese Calendar). The local residents believe that Petali Temple is a worship center of The Hyang Widhi Wasa (the God) as agriculture power. Beside of Petali Temple , there is also Pucak Rsi Temple is located in this area. As a tourist object, Jatiluwih provides the public facilities like parking area, toilet, resting bale and Wantilan for tourist who is enjoying the beautiful panorama. Some restaurants have been built to serve the food and beverage.
From Jatiluwih Rice Terrace tourists can also visit the hot spring water of angsri, because the distance from the hot spring angsri Jatiluwih so is close. Although the location of this resort is very isolated, with roads winding,but many area attractions that we can enjoy there. For the journey to this region also is not boring,because we travel along the beautiful river views along the way in which vast stretches of rice field,and the shady trees that lined all the way to Jatiluwih. If you want to visit tourist areas filled with green rice fields stretching to the beauty and it’s tradition so Jatiluwih are the areas you should visit, I am sure that you’ll feel amazed at the scenery in front of you.
Once a UNESCO Cultural Heritage Site candidate, Jatiluwih rice terraces comprises over 600Ha of rice fields that follow the flowing hillside topography of the Batukaru mountain range. These are well-maintained by a traditional water management cooperative known as ‘subak’, which dates back to the 9th century. The cooperative itself eventually won recognition as a dominant factor in Bali’s ‘cultural landscape’ entry on the heritage list.
{:}{:id}Jatiluwih adalah salah satu tempat yang menarik di daerah Penebel, Tabanan. Jatiluwih terkenal karena keindahan alamnya dengan sawah berteras yang rapi. di tempat ini juga di pemandangan gunung yang indah bernama gunung Batukaru, karena lokasi Jatiluwih ini tepat di kaki gunung Batukaru.
Budidaya padi Jatiluwih memiliki luas sekitar 636 ha. Dan sawah Jatiluwih ini terletak di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Daerah ini adalah tempat yang cocok untuk dikunjungi bagi orang yang merindukan gunung udara segar dan panorama alam sebagai tempat untuk menenangkan pikiran, karena tempat indah yang masih alami dengan udara segar.
PEMANDANGAN HAMPARAN PADI JATILUWIH
Jatiluwih dikelilingi oleh suasana yang sejuk karena terletak di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Selain potensi alamnya, Jatiluwih juga menyimpan potensi budaya, terutama sejarah keberadaan Candi Petali yang berkaitan dengan kekuasaan Raja Ida Dalem Waturenggong di Keraton Gelgel (1460 – 1552). Jarak dari Denpasar ke Jatiluwih sekitar 48 km dan terletak di sebelah utara kota Tabanan (28 Km). Jalan menuju tempat ini telah semakin ditingkatkan sehingga kendaraan bermotor dapat masuk dari sisi timur melalui Desa Pacung dan pergi ke Jatiluwih dan juga dari sisi barat dari Watukaru menuju ke Jatiluwih. Jatiluwih banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan asing yang ingin menikmati suasana dingin dan panorama sawah yang indah. Jatiluwih sebagai tujuan wisata alam di Bali yang telah diakui sejak kolonial Belanda membangun Markas Besar Keamanan dan sampai sekarang penduduk lokal bercita-cita dengan Tangs Belanda. Pemerintah Indonesia telah menugaskan Jatiluwih untuk menjadi Desa Tujuan Wisata karena potensi ini.
Jatiluwih juga menyimpan atraksi upacara keagamaan yang unik yang terkenal dikenal sebagai Patirtaan di pura Petali pada hari Rabu Kliwon Ugu (Berdasarkan Kalender Bali). Penduduk setempat percaya bahwa pura Petali adalah pusat ibadah Hyang Widhi Wasa (Dewa) sebagai kekuatan pertanian. Selain Candi Petali, ada juga Pura Pucak Rsi yang berada di daerah ini. Sebagai objek wisata, Jatiluwih menyediakan fasilitas umum seperti area parkir, toilet, bale beristirahat dan Wantilan untuk turis yang menikmati panorama yang indah. Beberapa restoran telah dibangun untuk menyajikan makanan dan minuman.
Dari Jatiluwih Rice Terrace wisatawan juga dapat mengunjungi sumber mata air panas angsri, karena jarak dari mata air panas angsri Jatiluwih begitu dekat. Meskipun lokasi obyek wisata ini sangat terpencil, dengan jalan berliku, tetapi banyak tempat wisata yang bisa kita nikmati di sana. Untuk perjalanan ke daerah ini juga tidak membosankan, karena kita berjalan di sepanjang pemandangan sungai yang indah di sepanjang jalan di mana hamparan sawah yang luas, dan pohon-pohon rindang yang berjejer sepanjang jalan menuju Jatiluwih. Jika Anda ingin mengunjungi kawasan wisata yang dipenuhi dengan sawah hijau yang membentang ke keindahan dan tradisi itu sehingga Jatiluwih adalah area yang harus Anda kunjungi, saya yakin Anda akan merasa takjub dengan pemandangan di depan Anda.
Setelah menjadi Warisan Budaya UNESCO, teras sawah Jatiluwih terdiri dari lebih dari 600 hektar sawah yang mengikuti topografi bukit yang mengalir dari pegunungan Batukaru. Ini dipelihara dengan baik oleh koperasi pengelolaan air tradisional yang dikenal sebagai ‘subak’, yang berasal dari abad ke-9. Koperasi itu sendiri akhirnya memenangkan pengakuan sebagai faktor dominan dalam entri ‘lanskap budaya” Bali di daftar warisan.
{:}